Di balik peluh dan lelah seseorang yang mencari nafkah, ada nilai besar yang kerap terabaikan: pahala. Dalam Islam, mencari rezeki halal bukan sekadar urusan perut, tapi jalan mulia menuju keridhaan Allah. “Mencari nafkah bukan sekadar kerja, tapi jalan ke surga” bukan hanya ungkapan puitis — tapi ajaran yang sangat nyata.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud ‘alaihissalam dahulu makan dari hasil usahanya sendiri.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini mengajarkan betapa mulianya orang yang mencari nafkah sendiri. Apalagi jika hasil jerih payah itu digunakan untuk menghidupi keluarga. Dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bahkan menyamakan orang yang bekerja keras untuk keluarganya dengan pejuang di jalan Allah:
“Barangsiapa yang bekerja keras untuk menafkahi keluarganya, maka dia seperti seorang mujahid di jalan Allah.”
(HR. Thabrani, shahih menurut Al-Albani)
Banyak orang mengira ibadah hanya soal shalat dan puasa. Padahal, keluar rumah untuk bekerja demi mencari yang halal juga bagian dari ibadah. Apalagi jika dilakukan dengan niat tulus karena Allah, bukan sekadar mengejar dunia. Inilah rahasia mengapa pekerjaan bisa bernilai akhirat: karena niat dan kehalalannya.
Nafkah sebagai Bukti Cinta
Seorang suami yang bekerja keras demi anak dan istrinya sedang menapaki jalan surga. Seorang istri yang membantu keluarga dengan tangannya juga sedang memanen pahala. Bahkan orang tua yang menyekolahkan anaknya dari hasil kerja halal, sedang menanamkan benih keberkahan.
Allah berfirman:
“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu pula Rasul-Nya dan orang-orang mukmin…”
(QS. At-Taubah: 105)
Ayat ini bukan hanya perintah untuk bekerja, tapi juga janji bahwa Allah tidak pernah lalai melihat setiap usaha hamba-Nya. Kadang manusia tidak menghargai kerja keras kita, tapi Allah tidak pernah tidur. Tidak ada peluh yang sia-sia bila diniatkan untuk kebaikan.
Surga Itu Didekati Lewat Kesungguhan
Bagi yang merasa lelah bekerja, ingatlah: setiap langkahmu mencari yang halal adalah bagian dari ibadah. Jangan merasa kecil hanya karena tidak tampil di atas mimbar atau podium. Bisa jadi, Allah menyiapkan tempat tertinggi di surga, justru karena kesungguhanmu mencari nafkah tanpa mengeluh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bekerja dan berkarya. Barang siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.”
(HR. Ahmad)