Qurban Kamu Sampai Tenggorakan Warga Palestina

Setiap anak seharusnya tumbuh dengan impian,
bermain di halaman rumah,
berlarian menuju sekolah,
dan tertidur pulas di pelukan ibunya.

Tapi di Palestina, anak-anak bangun setiap hari dengan suara yang tidak seharusnya mereka dengar.
Bukan alarm,
bukan suara panggilan belajar,
melainkan dentuman, sirine, dan tangis kehilangan.

Tak ada tempat aman.
Tak ada malam yang tenang.
Dan tak ada hari di mana mereka tidak harus bersembunyi.

Mimpi mereka dibungkam sebelum sempat tumbuh.
Bukan karena mereka menyerah,
tapi karena perang terus merampas segala yang mereka miliki
rumah, keluarga, sekolah… bahkan arah hidup.

Di saat anak-anak lain merayakan Iduladha dengan tawa dan makanan di atas meja, anak-anak Palestina hanya bisa memandang dari balik puing dan tenda darurat.

Bagi mereka, sepotong daging kurban adalah kemewahan yang mungkin hanya datang setahun sekali atau tidak sama sekali.
Bukan hanya sekedar makanan, tapi penanda bahwa dunia belum sepenuhnya melupakan mereka.

Setiap gigitan adalah bukti bahwa harapan masih ada.
Bahwa meski dunia terasa gelap, masih ada cahaya kecil yang datang dari jauh (dari kamu).

Ya, dari kurbanmu.

Dengan satu kurban, kamu bukan hanya memberikan makanan,
tapi juga memberitahu mereka:
Kami melihat kalian. Kami peduli. Kalian tidak sendiri.

Mereka tidak tahu kapan perang ini akan berakhir.
Tapi hari ini, kamu bisa membantu mereka bertahan.
Bukan dengan janji,
tapi dengan tindakan.

Mari #MemberiARTI untuk anak-anak yang kehilangan arah,
tapi masih menatap langit dengan sisa harapan yang tersisa di dada.

Kurbanmu bukan hanya mengenyangkan,
tapi juga menghidupkan semangat, senyum, dan keyakinan bahwa dunia belum benar-benar pergi.

Berikan daging kurbanmu sekarang.
Sebelum waktu habis,
sebelum suara tangis anak-anak ini tak terdengar lagi.

Baca selengkapnya ▾